14 lagi teroris Aceh masih diburu - Penarikan Densus Tergantung Kapolda

Share

BANDA ACEH - Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri (BHD), Selasa (16/3) berkunjung ke Aceh dengan sasaran antara lain ke Mapolsek Leupueng di Aceh Besar, menjenguk anggota Brimob yang masih dirawat di RS Bhayangkara Banda Aceh serta menggelar pertemuan tertutup di Mapolda Aceh.

Seusai pertemuan tertutup di Mapolda Aceh, Serambi sempat mengajukan sejumlah pertanyaan yang terkait operasi penumpasan teroris yang sedang dilakukan Polri. Mengenai keberadaan Densus 88, Kapolri mengatakan belum mengetahui pasti kapan anggota Densus 88 ditarik dari Aceh. “Tergantung Kapolda, jika suasana sudah mulai kondusif dan Kapolda merasa sanggup dengan kekuatan di jajaran Polda Aceh, maka anggota Densus 88 akan ditarik,” kata BHD.



Sebelumnya, ketika berpidato di Mapolsek Leupueng, Kapolri mengatakan, kelompok radikal diduga teroris yang selama ini berlatih di Aceh, ternyata ada kaitan dengan pengeboman di Jakarta dan Bali beberapa tahun lalu. Mereka termasuk dalam daftar pencarian orang (DPO) pengeboman Hotel JW Marriot, Kedutaan Australia, BII, Jati Asih, dan Bom Bali.

Kapolri memberi penghargaan kepada Polisi Sektor Leupueng beserta Danramil Leupueng karena berhasil menewaskan dua anggota teroris serta menangkap delapan lainnya saat razia, Jumat 12 Maret 2010.

“Awalnya Kapolda Aceh mendapat laporan masyarakat bahwa ada latihan bersenjata oleh kelompok tertentu di hutan Aceh. Selanjutnya dilakukan antisipasi secara cepat dan tepat sehingga diketahui mereka kelompok dari Jakarta. Termasuk DPO kasus pengeboman Hotel JW Marriot, Kedutaan Australia, BII, Jati Asih, dan bom Bali,” ungkap Kapolri.

Menurut Kapolri, usai menerima laporan Kapolda Aceh, Irjen Pol Adityawarman tentang keberadaan sekitar 50 orang kelompok Jemaah Islamiyah (JI) yang diduga teroris itu, Kapolri mengirim Densus 88 antiteror ke Aceh guna membantu anggota Polda Aceh menumpas teroris tersebut.

Target presiden
Kapolri juga mengungkapkan, polisi telah menangkap 31 anggota teroris sedangkan tujuh lainnya tewas, termasuk teroris dari luar Aceh yaitu Dulmatin dan dua pengawalnya. Selain itu, 14 teroris di Aceh yang masih DPO terus diburu dan foto mereka telah disebar oleh Polda Aceh. “Mereka bukan (mantan) GAM, tetapi kelompk JI yang memanfaatkan Aceh sebagai tempat latihan. Tapi mereka tokoh-tokoh yang memiliki keahlian masing-masing. Dua yang meninggal ditembak di Leupueng, yaitu Enceng Kurnia alias Jaja dan Pura Sudarma alias Muttaqin sudah lama diburu Densus 88. Sedangkan 14 lagi masih diburu, salah satunya bernama Tono, adik almarhum Jaja. Tono masih di Aceh,” ungkap Kapolri.

Tono, menurut Kapolri terlibat kasus bom Jati Asih, Jakarta beberapa tahun lalu. Ketika itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi target teroris. “Hal ini perlu saya ungkap, mudah-mudahan Kapolda, Pangdam IM, Pemerintah Aceh beserta jajaran dengan dibantu masyarakat berhasil menyikat kelompok DPO itu,” tegas Kapolri.

Kapolri beserta rombongan tiba di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) Blangbintang, Aceh Besar sekitar pukul 09.45 WIB dan langsung ke Mapolsek Leupueng. Kapolri didampingi, antara lain Kabareskrim Komjen Pol Ito Sumardi dan Kadiv Humas Irjen Pol Edward Aritonang. Kapolri dan rombongan dijemput antara lain oleh Kapolda Aceh Irjen Pol Adityawarman, Gubernur Aceh Irwandi Yusuf, Pangdam IM Mayjen Hambali Hanafiah, Kapolres Aceh Besar AKBP Agus Susanto, serta sejumlah pejabat teras Polda Aceh.(sal)

sumber : http://www.serambinews.com/news/view/26357/penarikan-densus-tergantung-kapolda

Share

Related Post

Copyright 2011 Looking News - Template by Kautau Dot Com