Saya dan anak-anak tengah bersantai di rumah sore ini. Sambil menunggu liputan 6 petang on air, dari TV kami dibuat kaget dengan tayangan adzan magrib. Aneh, padahal sore masih di kisaran pukul 17.05 WIB. Sementara di tv jelas terlihat Sesaat lagi adzan magrib untuk wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.
Saya membatin, ini pasti kesalahan! Mungkin ada sistem di master control SCTV yang salah. Okelah masuk akal. Namun kekagetan saya belum berakhir, karena kemudian secara berturut-turut ditayangkan sekitar 5 kali dendang adzan magrib dalam waktu yang berdekatan. Adzan baru berhenti setelah tiba-tiba muncul berita liputan 6 di sela Adzan. Beritanya soal kontroversi halal-haram penganan nugget di sebuah restoran cepat saji terkenal.
Sebagai pemirsa jelas tayangan adzan bertubi-tubi di SCTV sore ini sebagai hal yang mengganggu kenyamanan menonton. Seharusnya jam segitu adalah kaplingnya Liputan 6 Petang. JIka tak sibuk saya memang terbiasa memantau berita-berita terkini melalui beberapa stasiun tv di sore hari. Dan saat yang paling nikmat ya sekitar pukul 17.00.
Di sisi lain, penayangan adzan Magrib yang bukan pada waktunya bisa dikatakan sebagai penyesatan informasi pada publik. Bukankah penayangan adzan adalah informasi bagi pemirsa telah tibanya waktu beribadah shalat. JIka ditayangkan bukan pada waktunya berarti ada penyesatan informasi. Saya tak bisa membayangkan jika kesalahan tayang adzan magrib ini terjadi di bulan Ramadhan. Berapa juta umat muslim di Jakarta yang tertipu akibat kesalahan tayang ini?
Ini harus dijelaskan oleh pengelola SCTV kepada masyarakat. Sebab jika tak dilakukan SCTV berpotensi dituding menyesatkan publik. Apalagi Indonesia merupakan negeri dengan jumlah muslim terbesar di dunia.
Kejadian salah tayang adzan memang bukan pertama kali terjadi. Beberapa saat lalu stasiun TPI juga sempat melakukan kesalahan serupa. TPI menayangkan adzan subuh di waktu shalat Magrib. Kesalahan fatal ini langsung dikoreksi manajemen setelah pemirsa melayangkan protesnya melalui telepon.
Tragedi salah tayang adzan ini mengingatkan saya pada tragedi tayangan porno di Headline News Metro TV, dua pekan silam (14 Juni 2010). Metro TV dijatuhi sanksi karena menayangkan gambar porno di program berita Headline News pukul 05.00 WIB. Selain harus meminta maaf, tayangan Headline pukul 05 pagi juga diblokir alias tak boleh tayang.
Terkait kesalahan tayang di Headline News, manajemen Metro TV memang responsif. Mereka cepat tanggap terhadap kasus yang cukup memalukan itu. Selain melapor ke Komisi Penyiaran Indonesia, mereka juga menjatuhkan sanksi pada tim produksi Headline News. Langkah cepat meski disayangkan mereka berdalih bahwa itu adalah kesalahan teknologi informasi (IT eror).
Akankah SCTV melakukan langkah serupa? Kita berharap ada penjelasan yang masuk akal dan rasional. Jangan semata menyalahkan teknologi. Karena bagaimana pun juga teknologi tak akan berjalan dengan lancar tanpa adanya manusia di belakangnya. Sebagai stasiun TV yang cukup besar di tanah air tentunya SCTV tidak akan diam dan membiarkan tragedi ini berlalu begitu saja.
Sumbe : http://hiburan.kompasiana.com/group/televisi/2010/07/08/tragedi-adzan-magrib-sctv/
Tragedi Adzan Magrib SCTV
Share